Monday, 01 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Antara Inflasi,Resesi dan Ekonomi Global
Tuesday, 18 November 2025 23:13 WIB | FISCAL & MONETARY |Federal Reserve

Perekonomian global memasuki fase rapuh,pertumbuhan melambat, sementara bayang-bayang resesi belum benar-benar hilang. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia hanya sekitar 2,3% pada 2025, dengan pemulihan yang "lesu" di tahun-tahun berikutnya.

Di Amerika Serikat, beberapa model kini menilai probabilitas resesi di kisaran 20“40% hingga akhir 2025, menunjukkan risiko penurunan tetap nyata meski belum menjadi skenario dasar.

IMF juga mengingatkan bahwa ketidakpastian yang berkepanjangan, proteksionisme, dan kerentanan fiskal dapat menjadi pemicu guncangan berikutnya bagi ekonomi dunia.

Di sisi lain, inflasi global memang turun dari puncak krisis, tetapi masih belum kembali nyaman ke target. OECD mencatat inflasi negara-negara maju bertahan di sekitar 4,2% pada 2025, dan baru diperkirakan mereda lebih jauh pada 2026.

Laporan terbaru menunjukkan inflasi di kelompok G20 turun dari 6,2% menjadi sekitar 3,6% pada 2025, namun Amerika Serikat menjadi pengecualian karena inflasi diperkirakan justru tertahan sedikit di bawah 4% dan masih di atas target.

Di Eropa, inflasi sudah kembali mendekati 2% sehingga Bank Sentral Eropa (ECB) menahan suku bunga setelah sebelumnya memangkas total 200 basis poin sejak 2024, menandai fase baru di mana kekhawatiran bergeser dari inflasi tinggi ke risiko inflasi yang justru terlalu rendah.

Dalam konteks itu, perdebatan mengenai pemangkasan suku bunga (cut rate) menghangat di bank-bank sentral utama. The Federal Reserve AS baru saja memangkas suku bunga acuan seperempat poin ke kisaran 3,75“4,00% pada akhir Oktober dan mengakhiri pengetatan neraca, namun para pejabatnya kini terbelah soal perlu tidaknya pemotongan lanjutan pada Desember.

Gubernur Fed Christopher Waller secara terbuka mendorong pemangkasan lagi dengan alasan pasar tenaga kerja melemah dan tekanan inflasi sudah jauh mereda, sementara sebagian pejabat lain memilih berhati-hati, apalagi ekonomi baru saja diguncang shutdown pemerintah AS selama enam minggu yang menghapus miliaran dolar aktivitas dan mengacaukan aliran data resmi.

Di Eropa, ECB yang sudah lebih dulu memangkas suku bunga kini memberi sinyal ruang penurunan lanjutan hanya jika risiko inflasi terlalu rendah meningkat.

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, dinamika resesi, inflasi, dan cut rate global ini akan menentukan arah arus modal, pergerakan nilai tukar, dan harga komoditas faktor yang pada akhirnya berimbas langsung pada daya beli dan aktivitas riil di dalam negeri.(cay)

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
The Fed yang terpecah memicu lonjakan lindung nilai...
Friday, 28 November 2025 19:54 WIB

Sinyal yang saling bertentangan dari Federal Reserve mengenai waktu dan besaran pemotongan suku bunga AS telah mempercepat aliran lindung nilai ke swaption dan derivatif yang terkait dengan suku bunga...

Suku Bunga Hampir pasti Di Pangkas Di Bulan Desember...
Thursday, 27 November 2025 16:21 WIB

Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin yang hampir pasti pada bulan Desember, dipengaruhi oleh pernyataan The Fed yang dovish dan tanda-tanda perlambatan ekonomi AS, ...

Ketua FED Yang Baru Akan di Umumkan Sebelum Ganti tahun...
Wednesday, 26 November 2025 15:58 WIB

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan menyelesaikan putaran kedua wawancara untuk mencari pemimpin baru The Fed, dan ada kemungkinan besar Presiden Donald Trump a...

Ketua The Fed akan membuka jalan bagi pemangkasan suku bunga...
Tuesday, 25 November 2025 16:53 WIB

Sekutu Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah meletakkan dasar baginya untuk mendorong pemangkasan suku bunga dalam rapat bank sentral pada 9-10 Desember, lapor Nick Timiraos dari Wall Street Journ...

The Fed Khawatir dengan Pemangkasan Suku Bunga...
Friday, 21 November 2025 04:48 WIB

Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis mengatakan ia merasa khawatir dengan pemangkasan suku bunga mengingat inflasi yang terlalu tinggi, yang paling banter stabil dan dala...

LATEST NEWS
OPEC+ Buat Keputusan, Brent Masih Tertekan

Secara fundamental, pergerakan Brent crude oil hari ini cenderung menguat di kisaran USD 63 per barel, melanjutkan rebound dari level terendah beberapa minggu terakhir. Katalis utamanya adalah hasil rapat OPEC+ yang memutuskan menahan level...

Emas Merosot Tipis, Ada Sinyal Besar yang Ditunggu Pasar?

Harga emas melemah pada awal Desember, terseret oleh sikap hati-hati investor menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang semakin dekat. Di tengah spekulasi bahwa The Fed siap memangkas suku bunga lagi bulan ini, pelaku pasar memilih...

Ekonomi AS Kirim Sinyal Campur Aduk, Pasar Asia Langsung Resah

Pasar saham Asia bergerak naik-turun pada awal pekan, mengikuti kenaikan moderat bursa AS pada Jumat lalu. Investor kini mengalihkan perhatian mereka pada serangkaian data ekonomi penting menjelang keputusan penurunan suku bunga Federal Reserve...

POPULAR NEWS
CME Hentikan Perdagangan Futures Pasca Terjadi cooling issue di Data Center
Friday, 28 November 2025 15:47 WIB

Perdagangan di Chicago Mercantile Exchange (CME) terhenti pada hari Jumat (28/11) setelah terjadi masalah pada sistem pendingin di salah satu data...

The Fed yang terpecah memicu lonjakan lindung nilai
Friday, 28 November 2025 19:54 WIB

Sinyal yang saling bertentangan dari Federal Reserve mengenai waktu dan besaran pemotongan suku bunga AS telah mempercepat aliran lindung nilai ke...

Saham Eropa Berakhir Menguat di Akhir Bulan yang Bergejolak
Saturday, 29 November 2025 00:24 WIB

Saham-saham Eropa berakhir di teritori positif pada hari Jumat (28/11) karena investor mencerna akhir bulan yang bergejolak. Indeks Stoxx 600...

Saham Eropa Diprediksi Akan Mengakhiri November dengan Sedikit Perubahan
Friday, 28 November 2025 16:06 WIB

Baik STOXX 50 maupun STOXX 600 bergerak datar pada hari perdagangan terakhir di bulan November yang volatil, karena reli ekuitas global baru-baru...